Pengertian dan
Pentingnya Globalisasi Bagi Indonesia
Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai
belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan
perubahan kebudayaan. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus
dihadapi oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai
anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan menutupi
diri dari pergaulan internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya
pasti terjadi saling ketergantungan.
Adapun
peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi
antara lain:
- Ekspansi
negara-negara Eropa ke belahan dunia lain.
- Munculnya
kolonialisme dan imperialisme.
- Revolusi
industri yang dapat mendorong pencarian barang hasil produksi.
- Pertumbuhan
kapitalisme, yaitu sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber
dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan
dalam pasaran bebas.
- Meningkatnya
telekomunikasi dan transportasi berkat ditemukannya telepon genggam dan
pesawat jet pasca Perang Dunia II.
Faktor-faktor pendorong globalisasi antara
lain:
- Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Diterapkannya
perdagangan bebas.
- Liberalisasi
keuangan internasional.
- Meningkatnya
hubungan antar negara.
Tujuan globalisasi ada tiga macam, yaitu:
- Mempercepat
penyebaran informasi.
- Mempermudah
setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
- Memberi
kenyamanan dalam beraktifitas.
Globalisasi
memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil manfaat
dari globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara
lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari
negara lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.
Globalisasi
memiliki nilai-nilai positif namun juga memiliki nilai-nilai negatif. Untuk
menyaring nilai-nilai negatif maka kita harus berpedoman pada nilai-nilai
Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi
bangsa Indonesia. Jika kita mengambil nilai-nilai negatif globalisasi, maka
yang akan terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia dan masuknya
kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Politik Luar Negeri Indonesia
Dalam Hubungan Internasional di Era Globalisasi
Politik
Luar Negeri Indonesia dilaksanakan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 khususnya alinea II dan IV menegaskan bahwa Negara Indonesia
sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat berhak menentukan nasibnya sendiri
serta berhak mengatur hubungan kerja sama dengan Negara lain. Pengertian
Politik Luar Negeri Indonesia terdapat dalam UU No. 37 tahun 1999 Pasal 1 ayat
(2) tentang hubungan luar negeri yang menjelaskan bahwa Politik Luar Negeri
Indonesia adalah “Kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah RI yang diambil
dalam melakukan hubungan dengan Negara lain. Organisasi Internasional dan
subyek hukum Internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah
Internasional guna mencapai tujuan Nasional”.
Prinsip Politik Luar Negeri Bebas Aktif: Bebas berarti “Bebas menentukan sikap dan
pandangan terhadap masalah-masalah Internasional dan terlepas dari kekuatan
raksasa dunia”, Aktif berarti “Ikut
memberikan sumbangan baik dalam bentuk pemikiran maupun menyelesaikan bebagai
konflik dan permasalahan dunia”. Aktif menunjukkan adanya kewajiban pemerintah
menunaikan instruksi UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Dasar pelaksanaan Politik Luar Negeri
Indonesia antara lain:
- Menjalankan
politik damai
- Sahabat
dengan segala bangsa
- Saling
menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negara lain
- Terus
berusaha ikut mewujudkan keadilan sosial Internasional dengan berpedoman
pada Piagam PBB
Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas
dan aktif menurut Drs. Muh. Hatta:
- Mempertahankan
kemerdekaan Bangsa dan menjaga keselamatan Negara
- Memperoleh
barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar
kemakmuran rakyat apabila barang tersebut belum bias doproduksi di dalam negeri
- Meningkatkan
perdamaian Internasional karena hanya daam keadaan damai, Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar
kemakmuran rakyat
- Meningkatkan
kemakmuran segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di
dalam Pncasila sebagai dasar falsafah Negara RI.
Pengaruh Globalisasi tidak akan menyurutkan
bangsa Indonesia dalam urusan perdamaian dunia. Di era globalisasi adanya
ketidakseimbangan hubungan antara Negara-negara berkembang dengan negara-negara
maju.
Beberapa Permasalahan di Indonesia:
Perdagangan, Kejahatan Lintas Batas (terorisme, pencucian uang, korupsi,
penyelundupan orang), Krisis Ekonomi yang Berkepanjangan, HAM, TKI, dll.
Indonesia dalam Globalisasi:
1. Meningkatnya peranan Indonesia dalam hubungan Internasional dalam
menciptakan perdamaian dunia, serta pulihnya citra Indonesia dan kepercayaan
masyarakat Internasional, mendorong terciptanya tatanan dan kerja sama ekonomi
regional dan Internasional yang lebih baik dalam mendukung pembangunan Nasional
merupakan sasaran dalam hubungan Internasional di era globalisasi bagi negara
Indonesia.
2. Arah kebijakan dalam pemantapan Politik Luar Negeri dan peningkatan
kerja sama Internasional dijabarkan dalam program-program pembangunan.
3. Program pemantapan Politik Luar Negeri dan optimalisasi Diplomasi
Indonesia. Tujuan: “Meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri
dalam memberikan kontribusi bagi proses demokralisasi, stabilitas politik, dan
persatuan Nasional dan lebih memperkuat kinerja Diplomasi Indonesia”.
4. Program peningkatan kerja sama Internasional. Tujuan: “Memanfaatkan
secara lebih optimal yang ada pada forum-forum kerja sama Internasional
terutama melalui kerja sama ASEAN, APEC, dan kerja sama multilateral lainnya
dan antara negara-negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan
Indonesia”.
5. Program Penegasan Komitmen Perdamaian Dunia. Tujuan: “Menegaskan
komitmen Indonesia terhadap perlakuan dan perumusan aturan-aturan serta hukum
Internasional, mempertahankan pentingnya prinsip-prinsip multilateralisme dalam
hubungan Internasional derta menentang unilateralisme, agresi, dan penggunaan
segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan Internasional”.
Dampak
Positif dan Negatif Globalisasi bagi Indonesia
1. Globalisasi bidang hukum,
pertahanan, dan keamanan.
Dampak positif globalisasi bidang hukum,
pertahanan, dan keamanan :
- Semakin
menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
- Menguatnya
regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan
bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
- Semakin
menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih
profesional, transparan, dan akuntabel.
- Menguatnya
supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga
keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.
Dampak negatif globalisasi bidang hukum,
pertahanan, dan keamanan :
- Peran
masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara
semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak
tentara dan polisi.
- Perubahan
dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global.
Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika
tidak dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Globalisasi bidang sosial
budaya.
Dampak positif globalisasi bidang sosial
budaya :
- Meningkatkan
pemelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang
baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah
maju.
- Meningkatkan
etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagtainya.
Dampak negatif globalisasi bidang sosial
budaya :
- Semakin
mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media
televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
- Semaikin
memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan
gaya hidup berikut ini.
Individualisme : mengutamakan kepentingan
diri sendiri
Pragmatisme : melakukan suatu kegiatan yang
menguntungkan saja
Hedonisme : Paham yang mengutamakan
kepentingan keduniawian semata
Primitif : sesuatu yang sebelumnya dianggap
tabu, kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajar
Konsumerisme : pola konsumsi yang sudah
melebihi batas
- Semakin
lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya
sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang
3. Globalisasi bidang ekonomi
sektor perdagangan.
Dampak positif globalisasi bidang ekonomi
sektor perdagangan :
- Liberalisasi
perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada
Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri,
terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang.
- Di bidang
jasa kita mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan
alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam.
Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi
sektor perdagangan :
- Arus masuk
perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
- Maraknya
penyelundupan barang ke Indonesia.
- Masuknya
wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
4. Globalisasi bidang ekonomi
sektor produksi.
Dampak positif globalisasi bidang ekonomi
sektor produksi :
- Adanya
kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya
ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis
(melimpahnya bahan baku, areal yang luas, dan tenaga kerja yang masih
murah) meskipun masih sangat terbatas dan rentan terhadap
perubahan-perubahan kondisi sosial-politik dalam negeri ataupun
perubahan-perubahan global, Indonesia memiliki peluang untuk dipilih
menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.
Dampak negatif globalisasi bidang ekonomi
sektor produksi :
- Perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar.
Akibatnya kondisi industridalam negeri sulit berkembang.
- Terjadi
kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
- Suatu
perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK
tenaga kerja dalam negeri.
Dampak Globalisasi bagi
Bangsa Indonesia
Bangsa
indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak
dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai
akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan
transportasi. Beberapa indikator dampak globalisasi yang melanda Bangsa
Indonesia diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam Bidang Politik
- Penyebaran
nilai-nilai politik Barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam
bentuk demonstrasi yang semakin berani dan semakin bebas tak terkendali dengan
kontak fisik sampai terjadinya kerusuhan yang anarkis.
- Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
musyawarah untuk mencapai mufakat dan gotong royong.
- Semakin
menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok,
oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
- Semakin
masyarakat memberikan perhatian akan transparansi, akuntabilitas dan
profesionalitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
- Semakin
banyak lahirnya partai politik, organisasi-organisasi di luar pemerintah
seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki
kepentingan-kepentingan tertentu.
2. Dalam Bidang Ekonomi
- Berlakunya
konsep kepemilikan modal besar akan semakin kuat dan yang kecil semakin
tersingkir.
- Pemerintah
hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya
ditentukan oleh pasar.
- Sektor-sektor
ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah
semakin ditinggalkan.
- Kompetisi
produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan
masyarakat yang semakin selektif.
3. Dalam Bidang Sosial dan Budaya
- Semakin
pesatnya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
- Semakin
mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui berbagai media cetak dan
elektronik yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat.
- Semakin
memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal.
- Semakin
lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan
sosial dan juga kebersamaan dalam menghadapi kesulitan tertentu.
- Semakin
memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
4. Dalam Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
- Semakin
menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
- Menguatnya
regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan
bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
- Semakin
menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan
hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
- Menguatnya
supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga
keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara yang profesional.
- Semakin
berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan dan
ketertiban negara karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab tentara
dan polisi.
Usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam
menghadapi era globalisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing
yang bersifat negatif.
2. Peningkatan
penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa
3. Menghayati
dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar
tidak musnah diganti oleh kebudayaan asing.
4. Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi
masyarakat. Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk
diterapkan pada masyarakat Indonesia.
5. meningkatkan
pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan
bangsa lain baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar
negeri.
6. Meningkatkan
kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar local, nasional,
dan internasional.
7. Meningkatkan
enguasaan teknologi di segala bidang agar kita tidak bergantung pada bangsa
lain, mandiri, dan percaya pada diri sendiri.
8. Menumbuhkan
kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.
9. Menumbuhkan
dinamika yang terbuka dan tanggap tehadap unsure-unsur pembaharuan
Perubahan mental kea rah sikap yang modern,
seperti ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja tinggi, cerdas, terampil,
kreatif, dan berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk menghadapi era
globalisasi tersebut.
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat
menjadi peluang dan tantangan. Peluang yang dapat diperoleh adalah pasaran
hasil produksi yang semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin
cepat, lapangan kerja yang semakin luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.