Pilih Bahasa

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 15 Juni 2012

Tata Boga


Sejarah Roti
Beribu tahun yang lalu, manusia hidup mengembara, sambil berburu dan mencari yang bisa dimakan. Tadinya bulir gandum mereka kunyah begitu saja. Uh, keras! Jadi, mereka tumbuk dan beri air sepaya lembek, Adonan yang tersisa mereka jemur sampai kering untuk bekal perjalanan. Lalu mereka tahu, makanan menjadi lebih enak kalau dibakar. Jadi, adonan gandum mereka pipihkan di permukaan batu yang dipanaskan dengan api. Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesir ada orang lupa mengeringkan adonan tepung. Adonan itu meragi. Setelah dibakar, rasanya lebih empuk dan lebih enak, Sejak itu, mereka sengaja meragikan dulu adonan tepung supaya mengembang. 
Teknik paling dasar memasak roti seperti ini masih digunakan dibeberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakin beragam.  Sebut saja tortila Mexico, roti canai India, Pita di Timur Tengah, dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.  Sementara ragi roti ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma bahkan roti dan gandum lebih penting ketimbang daging. Saat itu warna roti membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi semakin rendah satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.
Saat ini roti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berbetuk datar,  kita bisa menikmati roti beraneka bentuk, rasa, dan ukuran. Roti masa itu belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Tepung, air, dan adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para pekerja Mesir bukan diupah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai sekarang, dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner, orang yang berjuang untuk mendapat roti. Kata ’roti’ sering dipakai untuk menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah, India, dan Afrika masih pipih. Roti kemudian menjadi makanan pokok di pelbagai bagian dunia. 
Pembuatan roti terus berkembang. Kita mengenal pelbagai macam, bentuk, dan rasa roti. Di Indonesia kita biasa makan roti tawar yang empuk, putih, berbentuk kotak, dan kulitnya tipis. Orang Francis menyukai roti panjang dan langsing seperti tabung, kulitnya tebal, dalamnya empuk. Orang Jerman dan Rusia menyukai roti dari gandum rye.

Macam-macam Roti
Kalau anda berpikir roti itu itu sekedar roti tawar, roti manis, wah.. ternyata anda salah besar. Di dunia ini banyak sekali macam roti dengan dua bagian besar, roti seperti yang kita kenal dan roti tipis. Nah, tulisan ini akan berkisar di roti yang bukan roti tipis. Ini dia:
1.     Bagel: Adalah Roti Spesialis dari daerah Yahudi, dengan bentuk bulat seperti donat, tapi interiornya lebih padat. Biasanya bagel di sajikan pada saat sarapan, dibelah, dibakar dan diolesi keju krim. Adonan bagel biasanya diperkaya dengan kismis, blueberry, bawang, biji-bijan atau kadang bumbu daun.
2.    Bialy: Roti dari daerah Yahudi ini berbeda dengan bagel, karena tidak berbentuk cincin, hanya memiliki "kawah" di bagian atasnya, yang biasanya diisi irisan bawang bombay.       
3.    Bolillo atau Pan Blanco: Roti Meksiko dengan kulit keras yang biasanya dibelah dan dipakai sebagai dasar sandwich.       
4.    Breadsticks = Italian breadsticks: Restoran di Italia sering menyajikan roti renyah ini sebelum makanan disajikan, sehingga tamu yang ada tidak bosan tapi juga tidak kekenyangan. Biasanya roti ini selain polos, juga diberi rasa dengan wijen, bawang, atau dedaunan.         
5.    Brioche:  Roti empuk dengan rasa yang kaya dan sedikit manis ini dibuat dengan telur dan mentega, ragi dan tepung, dan terkadang ditambahkan buah atau kacang-kacangan.  
6.    Challah:  Roti beragi asal daerah Yahudi ini diperkaya dengan telur dan mentega. Sangat empuk dan kaya, dan biasanya ditemukan dalam bentuk dikepang. 
7.    Ciabatta: Secara harfiah berarti sendal. Adalah roti "kasar" dari Itali dengan ciri kulit yang tebal dan bagian interior nag padat.      
8.    Corn Rye Bread: Adalah bahan makanan pokok untuk sandwich dari daerah Yahudi. Roti ini dilapisi tepung jagung dan sering di sajikan bersama dengan daging kornet.
9.    Croissant: Roti dari Prancis yang sangat terkenal ini dibuat dari adonan pastry, sehingga renyah, kaya dan juga sangat empuk. Roti ini biasanyanya menemani sarapan dengan Kopi atau sandwich.
10.  Crumpet: Adalah muffin lembab dari Inggris yang sering disajikan dengan diolesi krim padat atau mentega dan dimakan pada saat minum teh sore. Sebelum dihidangkan, roti ini biasa di bakar terlebih dahulu.
11.  English Muffin: Roti ini biasanya dibelah, kemudian dibakar, dan setelah itu, roti ini akan sangat baik untuk diolesi mentega dan selai. Seringkali disajikan pada saat sarapan sebagai alternatif roti bakar.
12.  Roti Prancis: Roti tradisional prancis ini memiliki kulit yang keras, coklat dan bagian dalamnya banyak berlubang-lubang. Baguette  adalah roti standar Prancis, dengan panjang sekitar setengah meter.
13.  Roti Italia: Mirip sekali dengan roti Perancis, hanya bagian interior dari roti ini lebih padat.      
14.  Roti Limpa = Roti Limpa Swedia: Roti dengan rasa yang enak dan wangi ini biasanya diberi rasa dengan mollases, biji bunga lawang dan kulit jeruk.       
15.  Roti Manis Portugis (Roti Hawaii): Roti yang manis dan empuk ini sangat enak disajikan sebagai French Toast.           
16.  Roti Pugliese: Roti sederhana dengan kulit keras ini biasa ditemukan di kota Puglia, Italia, dan merupakan roti yang sempurna sebagai bahan sandwich atau untuk dimakan dengan minyak zaitun.           
17.  Roti Pumpernickel: Roti padat dan sedikit masam ini dibuat dengan molasses dan campuran antara tepung rye dan gandum. Sering kali dipotong tipis dan disajikan sebagai makanan pembuka.        
18.  Roti Rye: Merupakan roti favorit penduduk Eropa Utara, yang biasanya digunakan dengan baik sebagai bahan sandwich. Roti ini dibuat dengan campuran tepung rye dan tepung gandum. Roti ini dapat ditemui dalam berbagai varietas, mulai dengan warna sawo sampai ke hampir hitam.
19.  Roti Sourdough: Dari namanya, dapat ditebak bahwa rasanya akan sedikit masam. Roti khas San Fransisco di Amerika ini dibuat dengan ragi khusus yang akan memberikan rasa asam yang nikmat. Roti ini sangat pas dinikmati dengan hidangan laut.
20. Roti Starter: Adalah Roti yang dibuat dengan ragi "starter", campuran tepung, air dan ragi yang sengaja dikolonikan di udara terbuka, sehingga selalu ditemui dengan rasa masam yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar